Jumat, 27 Maret 2015

With the deep of my heart ...

Bismillaahirrohmaanirrohiim…

Untukmu calon imamku...
Maafkan aku yg telah terlebih dahulu menyakitimu dengan masa laluku. Jauh sebelum kita dipertemukan, maafkan aku yg pernah telah mengagumi dan mengharapkan hati yg lain, mungkin itu bukan kamu.
Maafkan aku pula karena aku sangat nyata meyakitimu meski dalam abu-abu. Sesekali mari berterimakasih pada luka. Setidaknya, rasa sakitnya juga yg mengantarkan kita pada rasa lain bernama bahagia. Semua kembali indah, ketika Allah dengan begitu baiknya mengirimkan seseorang, kau,  sebagai obat luka..

Calon imamku…
Siapapun kamu, aku berharap niat tulusmu karena Allah semata. Aku berharap cintamu mampu membimbingku dan anak kita kelak menuju jannah-Nya.
Aku pun berharap…..
Niatmu menikahiku untuk sama-sama beribadah, membentuk keluarga dunia akhirat :’)
Magnet menarik besi bukan karena bentuknya, tapi karena kekuatan di dalamnya. Setiap cinta memang berhak untuk diperjuangkan. Tapi, sebagai makhluk beradab mestinya kita tahu mana yg layak diperjuangkan dan mana yg lebih baik disisihkan.. Mataku mungkin tak tertarik dengan kegagahanmu. Tapi, hatiku tak bisa memungkiri kebaikan akhlakmu.

Duhai engkau…
Mungkin aku akan kau duakan, karena mungkin sejak dari dulu kau mencintainya. Kau begitu mencintainya, hingga aku tak kuasa memisahkanmu dengannya. Kau akan meninggalkan aku dan anak-anak kita..
Aku akan tetap bersamamu meski kau lebih setia padanya. Yaa, seperti yg kau tau, tak ada wanita yg ingin diduakan. Namun aku amat bangga padamu jika kau menduakanku dengannya. Karena dengan itu aku tahu bahwa kau lebih mencintai Allah dibanding aku.
Yaa, D A K W A H…
Aku rela kau duakan, jika itu dengan dakwah. Karena dengan kesungguhanmu itu, dengan kecintaanmu yg besar kepada dakwah, berarti pula kau mencinta Allah lebih dari siapapun. Jika kau mencintai Penciptamu, maka aku yakin kau akan mencintai aku dengan cara yg Allah ridhai..

Duhai engkau yg aku harapkan, calon imamku..
Dimanapun kamu, aku yakin kau sedang melakukan hal yg sama denganku, memperbaiki imanmu. Memantaskan diri untuk menemukanku dan mempersuntingku…
Kau tau? Disini pun aku sama sepertimu..
Ku perbaiki imanku, kuperbaiki akhlakku, ku siapkan diri untuk menjadi istri dan sahabatmu dalam suka dan duka. Ku siapkan diri ini untuk menjadi madrasah pertama untuk anak-anak kita. Maaf, jika aku belum baik seperti yg kau idamkan. Namun kau perlu tahu. Aku mencari seseorang yg sanggup saling memperbaiki diri. Aku tidak mencari yg sempurna, aku mencari yg terbaik. Dan semoga kau adalah jawabannya :’)

Sabar itu tiada batas. Dan berdoa itu tiada kata selesai. Serta penantian itu tiada kata bosan. Pagi, siang, malam, doaku berjejal menuju langit-Nya, hingga lupa berapa banyak jumlahnya. Aku hanya ingat bahwa aku mendoakan orang-orang terkasih, saudara seiman, dan juga satu nama yg selalu terucap dalam hati, engkau.. aku tak ingin hanya mencintaimu, tapi aku ingin mencintai Allah bersamamu. :’)

Kutunggu pertemuan itu, ku tunggu pinanganmu yaa akhi :’)
Kau tau, aku begitu mencintai seorang lelaki sedari dulu. Laki-laki yg merawatku dengan tulus hingga aku dewasa sekarang. Yaa, dia adalah ayahku. Semoga laki-laki yg kucintai dengan sepenuh jiwa setelah ayahku, adalah kamu :’)
Kelak, ketika kau memintaku pada ayahku, mungkin ia akan berkata dengan sinar mata yg berkaca-kaca. Ia akan berujar padamu, “Bisakah kamu menjaga anak perempuan saya seperti saya menjaganya dari masih janin, sebelum secantik sekarang saat kamu pandang? Jangan menyakitinya. Saya tidak rela jika seorang  pun menyakitinya. Termasuk kamu dan orang-orangmu (keluargamu)”

Setelah perjanjian berat itu mengguncang Arasy-Nya, jadikan hatimu bagai lempengan baja. Tak mudah mengukir sebuah nama, tapi setelah terukir ia tak mudah lagi untuk menghapusnya.

Semoga Allah menjadikan pertemuan dan penyatuan kita dengan indah. Seindah cerita cinta Fatimah Az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib :’) 
Allahumma aamiin…

Kau tahu siapa yg kini namanya tak pernah kulupa dalam doa? Sederhana. Dia yg tersenyum ketika membaca tulisan ini :) :D  

-to be continue insyaa Allah-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar