Selasa, 20 September 2016

Keluarga & Dakwah Harapanku



            “Tidak ada yang sempurna di dunia ini”, mungkin itulah kata yang setiap orang pernah katakan dan pernah didengar maupun diucapkan oleh seluruh manusia dimuka bumi. Namun, justru aku ingin memiliki keluarga yang sempurna, wow! Berani sekali yah, padahal jelas-jelas kesempurnaan hanya milik Allah semata. Yup! Itulah impian keluarga kecilku nanti adalah yang sempurna mencintai Allah, sempurna mencintai Rasulullah SAW, sempurna mencintai Islam, dan sempurna mencintai dakwah. “Ahh… banyak orang yang ngomong gitu ujung-ujungnya mah da biasa aja, dakwah tapi kelakuannya seperti tidak beriman, ngaku beriman tapi menuhankan selain Allah SWT seperti menuhankan harta dan menuhankan tahta, kalo udah sukses mah lupa apa yang diomongin”. Itulah perkataan yang sering menggoreskan semangat menggapai hal tersebut, yaitu perkataan yang akhirnya menjadi do’a dan akhirnya terkabulkan, naudzubillah…. Namun, ingatlah, mimpi itu bagaikan tujuan dan arahan hidup. Jika kita hidup tanpa mimpi berarti kita hidup tanpa tujuan yang jelas. Silahkan tertawa mendengar perkataan ini. Ucapkan dan pikirkan kata tadi baik-baik, semoga itu menjadi do’a dan dikabulkan oleh-Nya, aamiin….

Minggu, 10 April 2016

Cahaya itu Bernama DA’I

“Plaaaak..!!!!” suara gamparan yang amat keras.  
“Kamu ini! Bentar lagi mau UN malah baca komik pas lagi jam pelajaran!”. U
cap seorang guru perempuan terhadap muridnya.
“Mana tugasnya? udah beres?!” Dengan nada yang lebih keras dan mata yang melotot, membuat siapun terdiam dan terpaku serta diam seribu bahasa.
“Ini bu…”. Ucap murid tersebut, sambil menyerahkan sebuah buku.
“Plaaaak…!!”. Buku tersebut dilemparkan persis didepan muka murid tersebut.
“Saya heran dengan kelakuan anak-anak zaman sekarang, mau ujian malah main-main, bacanya komik bukannya buku pelajaran, mau kau tak lulus, hah?! Mau jadi apa kalau kau tak lulus?!”
Bu Olam, itulah guru sejarah kami yang terkenal sangat disiplin dalam hal apapun, atau dapat dikatakan ialah satu-satunya guru yang tak semurid pun berani melawannya. Bahkan murid yang terkenal “Preman” di sekolah pun dibuat kapok oleh Bu Olam.