“Tidak
ada yang sempurna di dunia ini”, mungkin itulah kata yang setiap orang
pernah katakan dan pernah didengar maupun diucapkan oleh seluruh manusia dimuka
bumi. Namun, justru aku ingin memiliki keluarga yang sempurna, wow! Berani
sekali yah, padahal jelas-jelas kesempurnaan hanya milik Allah semata. Yup! Itulah
impian keluarga kecilku nanti adalah yang sempurna mencintai Allah, sempurna
mencintai Rasulullah SAW, sempurna mencintai Islam, dan sempurna mencintai
dakwah. “Ahh… banyak orang yang ngomong
gitu ujung-ujungnya mah da biasa aja, dakwah tapi kelakuannya seperti tidak
beriman, ngaku beriman tapi menuhankan selain Allah SWT seperti menuhankan
harta dan menuhankan tahta, kalo udah sukses mah lupa apa yang diomongin”. Itulah
perkataan yang sering menggoreskan semangat menggapai hal tersebut, yaitu
perkataan yang akhirnya menjadi do’a dan akhirnya terkabulkan, naudzubillah…. Namun,
ingatlah, mimpi itu bagaikan tujuan dan arahan hidup. Jika kita hidup tanpa
mimpi berarti kita hidup tanpa tujuan yang jelas. Silahkan tertawa mendengar
perkataan ini. Ucapkan dan pikirkan kata tadi baik-baik, semoga itu menjadi
do’a dan dikabulkan oleh-Nya, aamiin….
Blog ini hanya berisi coretan seorang akhwat kecil yang akan SUKSES!!
Selasa, 20 September 2016
Minggu, 10 April 2016
Cahaya itu Bernama DA’I
“Kamu ini! Bentar lagi mau UN malah baca komik pas lagi jam pelajaran!”. U
cap seorang guru perempuan terhadap muridnya.
“Mana tugasnya? udah beres?!” Dengan nada yang lebih keras dan mata
yang melotot, membuat siapun terdiam dan terpaku serta diam seribu
bahasa.
“Ini bu…”. Ucap murid tersebut, sambil menyerahkan sebuah buku.
“Plaaaak…!!”. Buku tersebut dilemparkan persis didepan muka murid tersebut.
“Saya heran dengan kelakuan anak-anak zaman sekarang, mau ujian malah
main-main, bacanya komik bukannya buku pelajaran, mau kau tak lulus,
hah?! Mau jadi apa kalau kau tak lulus?!”
Bu Olam, itulah guru sejarah kami yang terkenal sangat disiplin dalam
hal apapun, atau dapat dikatakan ialah satu-satunya guru yang tak
semurid pun berani melawannya. Bahkan murid yang terkenal “Preman” di
sekolah pun dibuat kapok oleh Bu Olam.
Langganan:
Postingan (Atom)