KULIAH
AKBAR PRA, PROSES DAN PASCA NIKAH
“Persiapan
bekal sebelum menikah agar sakinah, mawaddah, warahmah”
oleh ustd. Ransil Al
Indragiri.
1.
Persiapan akan menghasilkan bekal maksimal
2.
Doa barakallahulaka (berkah dalam kenikmatan),
wabarakalaika (berkah dalam kesulitan), ajama’a bainakuma fiikhair (berkah
dalam kebersamaan)
-
kebersamaan: mengusahakan pekerjaan yang selalu mengikuti suami.
-
ketika tidak ada persiapan, maka pernikahan akan terasa sulit.
3.
Bekal sebelum menikah:
a.
Ilmu tentang agama (An Nahl: 87 & Thaha:
124) tidak hanya ilmu mengenai pernikahan, seperti ilmu tentang sholat yang
benar, wudhu yang benar, dll.
-
Tali ikatan yang paling kuat adalah cinta karena
Allah dan benci karena Allah. Kalau laki-laki melalaikan hak Allah, maka dia
akan lebih melalaikan hak istri.
b.
Ilmu tentang interaksi suami istri.
Rasulullah bersabda “Istri Al
Hatob masuk surge.”
Rahasianya, “Aku tidak punya
amalan khusus. Pagi hari, aku siapkan makan dan bekal suami. Aku temani suami
makan dalam keadaan aku sudah mandi dan harum. Aku melepaskan suami bekerja
dengan senyuman. Sore hari, ketika suami pulang, keadaan rumah sudah rapi,
anak-anak sudah mandi dan badanku sudah wangi. Di depan pintu, aku menyambut
suami dan hidangan sudah siap. Aku lakukan itu setiap hari.” Istri Al Hatob.
c.
Mental, materi dan medan (tempat tinggal).
“Setiap anak cucu pasti ada
kekurangan.” Maka persiapkan mental.
-
Suami wajib menyiapkan tempat tinggal yang baik
bagi istri.
4.
Persiapan memilih pasangan.
-
Ciri istri idaman:
a.
Sholihah, ibadah, akhlak dan keturunan
b.
Jati diri, cantik, perawan dan terpelajar.
c.
Kedekatan sifat.
5.
Kiat memilih jodoh:
a.
Definisikan diri yang jelas
b.
Percaya diri
c.
Buka mata dan mata hati (bisa menanyakan
karakter calon kepada orang tuanya atau saudaranya)
d.
Pilih
yang saling menghormati
e.
Sendiri lebih baik dari pasangan yang buruk,
jangan terburu-buru
f.
Berteman dengan orang yang baik lebih baik
ketimbang keburu menikah
g.
Terus terang dengan diri sendiri
h.
Setelah gagal, adakan jeda, jangan langsung
menikah.
Ø Rekomendasi
buku “Menjadi pengantin sepanjang masa, kiat menyiapkan dan merawat pernikahan”
Ø Pertanyaan:
“Bagaimana
bangkit dari kegagalan, jangan sampai jadi tidak mau menikah lagi karena tidak
jadi dengan wanita yang disukai dahulu?”
Jawaban:
“Perlu
introspeksi keimanan, Allah menjauhkan karena ingin mengarahkan kepada yang
lebih baik. Perbanyak istighfar dan baca Al-Qur’an karena keduanya obat segala
penyakit. Banyaklah bergaul dengan orang sholeh.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar