Jumat, 24 Februari 2017

PERTEMUAN PERDANA: KULIAH AKBAR PRA, PROSES DAN PASCA NIKAH (Persiapan bekal sebelum menikah agar sakinah, mawaddah, warahmah)

KULIAH AKBAR PRA, PROSES DAN PASCA NIKAH
Pertemuan ke-1, Minggu 12 Februari 2017 at Masjid Mujahidin UNY
“Persiapan bekal sebelum menikah agar sakinah, mawaddah, warahmah” 
oleh ustd. Ransil Al Indragiri.
1.      Persiapan akan menghasilkan bekal maksimal
2.      Doa barakallahulaka (berkah dalam kenikmatan), wabarakalaika (berkah dalam kesulitan), ajama’a bainakuma fiikhair (berkah dalam kebersamaan)
- kebersamaan: mengusahakan pekerjaan yang selalu mengikuti suami.
- ketika tidak ada persiapan, maka pernikahan akan terasa sulit.

3.      Bekal sebelum menikah:
a.       Ilmu tentang agama (An Nahl: 87 & Thaha: 124) tidak hanya ilmu mengenai pernikahan, seperti ilmu tentang sholat yang benar, wudhu yang benar, dll.
-          Tali ikatan yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah. Kalau laki-laki melalaikan hak Allah, maka dia akan lebih melalaikan hak istri.
b.      Ilmu tentang interaksi suami istri.
Rasulullah bersabda “Istri Al Hatob masuk surge.”
Rahasianya, “Aku tidak punya amalan khusus. Pagi hari, aku siapkan makan dan bekal suami. Aku temani suami makan dalam keadaan aku sudah mandi dan harum. Aku melepaskan suami bekerja dengan senyuman. Sore hari, ketika suami pulang, keadaan rumah sudah rapi, anak-anak sudah mandi dan badanku sudah wangi. Di depan pintu, aku menyambut suami dan hidangan sudah siap. Aku lakukan itu setiap hari.” Istri Al Hatob.
c.       Mental, materi dan medan (tempat tinggal).
“Setiap anak cucu pasti ada kekurangan.” Maka persiapkan mental.
-          Suami wajib menyiapkan tempat tinggal yang baik bagi istri.
4.      Persiapan memilih pasangan.
-          Ciri istri idaman:
a.       Sholihah, ibadah, akhlak dan keturunan
b.      Jati diri, cantik, perawan dan terpelajar.
c.       Kedekatan sifat.
5.      Kiat memilih jodoh:
a.       Definisikan diri yang jelas
b.      Percaya diri
c.       Buka mata dan mata hati (bisa menanyakan karakter calon kepada orang tuanya atau saudaranya)
d.       Pilih yang saling menghormati
e.       Sendiri lebih baik dari pasangan yang buruk, jangan terburu-buru
f.        Berteman dengan orang yang baik lebih baik ketimbang keburu menikah
g.       Terus terang dengan diri sendiri
h.      Setelah gagal, adakan jeda, jangan langsung menikah.

Ø  Rekomendasi buku “Menjadi pengantin sepanjang masa, kiat menyiapkan dan merawat pernikahan”
Ø  Pertanyaan:
“Bagaimana bangkit dari kegagalan, jangan sampai jadi tidak mau menikah lagi karena tidak jadi dengan wanita yang disukai dahulu?”
Jawaban:

“Perlu introspeksi keimanan, Allah menjauhkan karena ingin mengarahkan kepada yang lebih baik. Perbanyak istighfar dan baca Al-Qur’an karena keduanya obat segala penyakit. Banyaklah bergaul dengan orang sholeh.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar