Aku
mulai menggunakan pena. Akan kutulis gemercik air, udara dingin, kabut senja
sampai daun gugur. Sebelum aku menulis panjang lebar, KAU pasti sudah lebih
dulu tahu siapa yang akan aku ceritakan :’)
Maukah
kau menunggu? Matahari pagi selalu sama, perasaan kita tidak. Seperti langit yang
berubah sewaktu-waktu. Tidak seperti air yg mengalir, lebih seperti jalan yang naik
terjal, naik turun bergelombang.
Detik
demi detik dengan jarak yang sama, perasaan kita tidak. Resah melihat waktu
yang terus bergerak. Sementara diantara kita -pernah terjadi pengakuan-. Tatap mata
bertemu, senyum malu-malu, pura-pura menghindar, pura-pura bertanya kabar,
merah merona ketika nama terucap. Aku tahu diantara kita saling menjaga diri.
Tidak
banyak hal yang bisa aku lakukan selain mendoakanmu, tidak lebih dari itu. Sebab
diantara kita bukanlah siapa-siapa. Perasaan yang kita miliki tidak lantas
membuat kita menjadi saling memilikikan? Sebab setiap perasaan memiliki
tidakan, dan tindakan itu memiliki tujuan. Bila aku menujumu, ingatkan aku
untuk berpaling kepada Tuhan lewat matamu. Bertanyalah kabar tentang ibadahku.
Diantara kita tercipta samudera, meski pada kenyataannya kita bertemu meski dalam sujud masing-masing, saling
sapa setiap hari. Berada dalam satu bumi yang sama, jarak yang akan hilang
dengan beberapa ikrar kata. Dan waktu?? Seperti yang kita tahu, tidak pernah
bisa diajak berkompromi. Diantara kita tetap diam saja. Aku ingin mengatakan sesuatu,
tapi malu. Aku malu mengatakannya. Maukah kau menungguku?? Bolehkah aku
menunggumu??
Mencintaimu
sebagai manusia, sebagai makhluk yang lengkap dengan akal dan hawa nafsunya, akalku
sering bertanya-tanya.
Kala hatiku berkata aku mencintainya, aku
berusaha menjadi sebaik-baik manusia karena aku ingin baik untukmu karena-Nya. Tentangmu,
akan menjadi perbincangan paling menyenangkan ketika aku sedang berbincang
dengan-Nya.. Ia memahami doa kita bahkan ketika kita tidak dapat menemukan
kata-kata untuk mengatakannya.
Aku sungguh benar-benar bertanya,
apakah aku benar menyayangimu?? Biarkan aku menjawab melalui hati ini, dan kau pun akan merasakannya, -mungkin tahu-. Dan sementara aku tahu, kau pun menyayangiku. Iyakan??
:'
*this writing inspired from poetry that makes me wanna cry :')
*this writing inspired from poetry that makes me wanna cry :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar