Sabtu, 30 Mei 2015

Is it true??



Aku mulai menggunakan pena. Akan kutulis gemercik air, udara dingin, kabut senja sampai daun gugur. Sebelum aku menulis panjang lebar, KAU pasti sudah lebih dulu tahu siapa yang akan aku ceritakan :’)
Maukah kau menunggu? Matahari pagi selalu sama, perasaan kita tidak. Seperti langit yang berubah sewaktu-waktu. Tidak seperti air yg mengalir, lebih seperti jalan yang naik terjal, naik turun bergelombang.
Detik demi detik dengan jarak yang sama, perasaan kita tidak. Resah melihat waktu yang terus bergerak. Sementara diantara kita -pernah terjadi pengakuan-. Tatap mata bertemu, senyum malu-malu, pura-pura menghindar, pura-pura bertanya kabar, merah merona ketika nama terucap. Aku tahu diantara kita saling menjaga diri.
Tidak banyak hal yang bisa aku lakukan selain mendoakanmu, tidak lebih dari itu. Sebab diantara kita bukanlah siapa-siapa. Perasaan yang kita miliki tidak lantas membuat kita menjadi saling memilikikan? Sebab setiap perasaan memiliki tidakan, dan tindakan itu memiliki tujuan. Bila aku menujumu, ingatkan aku untuk berpaling kepada Tuhan lewat matamu. Bertanyalah kabar tentang ibadahku. Diantara kita tercipta samudera, meski pada kenyataannya kita bertemu meski dalam sujud masing-masing, saling sapa setiap hari. Berada dalam satu bumi yang sama, jarak yang akan hilang dengan beberapa ikrar kata. Dan waktu?? Seperti yang kita tahu, tidak pernah bisa diajak berkompromi. Diantara kita tetap diam saja. Aku ingin mengatakan sesuatu, tapi malu. Aku malu mengatakannya. Maukah kau menungguku?? Bolehkah aku menunggumu??
Mencintaimu sebagai manusia, sebagai makhluk yang lengkap dengan akal dan hawa nafsunya, akalku sering bertanya-tanya.
          Kala hatiku berkata aku mencintainya, aku berusaha menjadi sebaik-baik manusia karena aku ingin baik untukmu karena-Nya. Tentangmu, akan menjadi perbincangan paling menyenangkan ketika aku sedang berbincang dengan-Nya.. Ia memahami doa kita bahkan ketika kita tidak dapat menemukan kata-kata untuk mengatakannya.
          Aku sungguh benar-benar bertanya, apakah aku benar menyayangimu?? Biarkan aku menjawab melalui hati ini, dan kau pun akan merasakannya, -mungkin tahu-. Dan sementara aku tahu, kau pun menyayangiku. Iyakan?? :'

*this writing inspired from poetry that makes me wanna cry :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar