Kamis, 30 April 2015

No title

Dalam hadist disebutkan berbohong adalah salah satu tanda orang munafik. Ketika kita berbohong, yaitu saat berkata tidak sesuai dengan kenyataan, dan jika apa yang diucapkan oleh lisan tidak sesuai dengan kenyataan dalam hati, berarti itu adalah sebuah kebohongan. Seperti yang kita tahu bahwa kebohongan adalah salah satu tanda munafik.

"tentu saja ini tidak boleh bertentangan dengan penghapusan hukum dusta dalam kondisi penyelamatan saudara beriman dari kedzaliman orang lain, mendamaikan dua saudara yanf bersiteru dan dusta dalam taktik tempur." kutipan dari buku Untukmu Kader Dakwah.


Pembahasan ini luas, jika apa yang diucapkan tidak sesuai dengan apa yang di hati. Misalkan, dalam hati saya sebenarnya males atau bisa dibilang gak seneng dengan seseorang. Tapi saya bilang bahwa kalo merasa biasa aja, nggak ngerasa sebel atau nggak seneng dengan orang itu. Mmm, jika kasusnya seperti ini, kalau bisa diutarakan sama yang nggak disenengin itu, dan untuk mencari solusi atau kebaikan bersama, ya katakan saja secara jujur. Tapi, jika belum bisa, yaa sebel atau ngerasa nggak seneng sama orang wajar aja sih. But, bersabar itu lebih baik dari membalas dendam walaupun itu dibolehkan. Jadi, kalau sebel yaa berusaha bersikap lebih baik aja, kalo nggak yaa coba hindarin orang yang nyebelin itu. 

Intinya, selalu berusaha lebih baik. Itu membuat apa yang ada di hati akan selalu baik. So, kalau di hati baik, nggak perlu berbeda dengan yang ada di lisan kan?? :)


Written by Giarsiana Handoyowati, my beloved friend ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar