Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Alhamdulillah
masih diberi nikmat kesehatan dan nikmat waktu, so that we can get together in
this blog :D
As
usual, I just wanna share the material of my liqo, yaa “Lingkaran Cinta.”
Masih
berkaitan sama materi minggu lalu, tentang Dakwah Fardiyah, atau yang biasa
kita singkat dengan, DF. Cekidot!
Tiga
Sifat/Akhlaq Rasulullah SAW
1. Al
Hilm : Menguasai diri ketika marah
(memendam, menahan amarah).
2. Al
Anah : Hati-hati dalam menghadapi
permasalahan/ tidak tergesa-gesa bila menghadapi masalah.
3. Al
Rafq : Bermu’amalah dengan manusia
dengan cara yang lemah lembut.
Dikisahkan
bahwa ketika Ali bin Abi Thalib hendak mengunjungi rumah Umar bin Khatab,
beliau mendapati Umar bin Khatab sedang dimarahi oleh isterinya. Namun, Umar
hanya diam mendengarkan isterinya berbicara panjang lebar. Dengan sabar dan
ikhlas, Umar menghadapi isterinya, mendengarkan isterinya berbicara panjang
lebar. Mengetahui hal itu, Ali bin Abi Thalib pun tidak jadi menemui Umar.
The
next day, Ali kembali menemui Umar, kemudian menanyakan kejadian di hari
sebelumnya. “Wahai Umar, kenapa kau hanya diam mendengarkan isterimu memarahi
dirimu?”. Umar pun menjawab, “Wahai sahabatku, mana mungkin aku marah pada
wanita yang sangat aku cintai? Mana mungkin aku marah pada wanita yang teramat
baik kepadaku? Wanita yang melayaniku dengan baik, mencucikan bajuku,
menyiapkan makanan setiap hari untukku? Tak mungkin aku membentaknya, atau pun
memarahinya. Ia adalah ladang amalku. Mungkin kemarin ia hanya ingin meluapkan
isi hatinya saja.”
Mendengar
jawaban dari Umar, Ali pun terdiam, dan memeluk sahabatnya yang dikenal lemah
lembut dan sabar itu.
Dari
kisah diatas, bisa kita ambil hikmah dari kesabaran dan kelemah-lembutan dari Umar
bin Khatab. Yuk, mari bersama-sama menjadi pribadi yg lemah lembut dan penyabar
seperti Umar bin Khatab :’)
Selanjutnya,
ini adalah contoh metode ala Rasulullah dan Sahabat saat menegur sahabat:
1. Bimbingan
kesabaran Umar bin Khatab terhadap isterinya. (sudah dikisahkan diatas yaa :)
2. Peneguran
Rasulullah terhadap anak kecil yang kencing di dalam masjid. Rasulullah diam
sampai si anak selesai menunaikan hajatnya, kenapa? Pertama, menghindari najis
tersebar kemana-mana. Kedua, Rasul lebih memilih mencontohkan, yaitu dengan
mengepel noda najis tersebut, sehingga si anak melihat dan belajar dari sikap
Rasulullah.
3. Bimbingan
Rasulullah kepada Aisyah ketika Aisyah difitnah. Rasul berkata kepada Aisyah, “Janganlah
sampai kaun berbuat keji, bersabarlah. Karena Allah tak menyukai perbuatan yang
keji.”
4. Pendekatan
dengan berlaku lemah lembut.
5. Hendaklah
memerintah dan membela dengan lemah lembut.
Adapun,
dari ayat Al-Qur’an yang mengharuskan kita untuk bersikap sabar dan lemah
lembut.
“Maka disebabkan rahmat dari Allah swt-lah kamu berlaku
lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkan ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu, dan apabila kamu telah membulatkan tekad maka berdakwahlah kepada
Allah swt, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya”. (QS. Ali Imran: I59)
Jika
ada yang bilang bahwa sabar itu ada batasnya, sesungguhnya sabar itu tiada
batasnya, saudaraku. Yang ada, orang lah yang membatasi dirinya untuk bersabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar