Rabu, 08 April 2015

Bersikap Sabar dan Lemah Lembut..


Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Alhamdulillah masih diberi nikmat kesehatan dan nikmat waktu, so that we can get together in this blog :D

As usual, I just wanna share the material of my liqo, yaa “Lingkaran Cinta.”

Masih berkaitan sama materi minggu lalu, tentang Dakwah Fardiyah, atau yang biasa kita singkat dengan, DF. Cekidot!

Tiga Sifat/Akhlaq Rasulullah SAW
  1.      Al Hilm        : Menguasai diri ketika marah (memendam, menahan amarah).
  2.      Al Anah        : Hati-hati dalam menghadapi permasalahan/ tidak tergesa-gesa bila menghadapi masalah.
  3.      Al Rafq         : Bermu’amalah dengan manusia dengan cara yang lemah lembut.


Dikisahkan bahwa ketika Ali bin Abi Thalib hendak mengunjungi rumah Umar bin Khatab, beliau mendapati Umar bin Khatab sedang dimarahi oleh isterinya. Namun, Umar hanya diam mendengarkan isterinya berbicara panjang lebar. Dengan sabar dan ikhlas, Umar menghadapi isterinya, mendengarkan isterinya berbicara panjang lebar. Mengetahui hal itu, Ali bin Abi Thalib pun tidak jadi menemui Umar.
The next day, Ali kembali menemui Umar, kemudian menanyakan kejadian di hari sebelumnya. “Wahai Umar, kenapa kau hanya diam mendengarkan isterimu memarahi dirimu?”. Umar pun menjawab, “Wahai sahabatku, mana mungkin aku marah pada wanita yang sangat aku cintai? Mana mungkin aku marah pada wanita yang teramat baik kepadaku? Wanita yang melayaniku dengan baik, mencucikan bajuku, menyiapkan makanan setiap hari untukku? Tak mungkin aku membentaknya, atau pun memarahinya. Ia adalah ladang amalku. Mungkin kemarin ia hanya ingin meluapkan isi hatinya saja.”
Mendengar jawaban dari Umar, Ali pun terdiam, dan memeluk sahabatnya yang dikenal lemah lembut dan sabar itu.

Dari kisah diatas, bisa kita ambil hikmah dari kesabaran dan kelemah-lembutan dari Umar bin Khatab. Yuk, mari bersama-sama menjadi pribadi yg lemah lembut dan penyabar seperti Umar bin Khatab :’)

Selanjutnya, ini adalah contoh metode ala Rasulullah dan Sahabat saat menegur sahabat:
  1.      Bimbingan kesabaran Umar bin Khatab terhadap isterinya. (sudah dikisahkan diatas yaa :)
  2.      Peneguran Rasulullah terhadap anak kecil yang kencing di dalam masjid. Rasulullah diam sampai si anak selesai menunaikan hajatnya, kenapa? Pertama, menghindari najis tersebar kemana-mana. Kedua, Rasul lebih memilih mencontohkan, yaitu dengan mengepel noda najis tersebut, sehingga si anak melihat dan belajar dari sikap Rasulullah.
  3.      Bimbingan Rasulullah kepada Aisyah ketika Aisyah difitnah. Rasul berkata kepada Aisyah, “Janganlah sampai kaun berbuat keji, bersabarlah. Karena Allah tak menyukai perbuatan yang keji.”
  4.      Pendekatan dengan berlaku lemah lembut.
  5.      Hendaklah memerintah dan membela dengan lemah lembut.

Adapun, dari ayat Al-Qur’an yang mengharuskan kita untuk bersikap sabar dan lemah lembut. 

“Maka disebabkan rahmat dari Allah swt-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, dan apabila kamu telah membulatkan tekad maka berdakwahlah kepada Allah swt, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS. Ali Imran: I59)

Jika ada yang bilang bahwa sabar itu ada batasnya, sesungguhnya sabar itu tiada batasnya, saudaraku. Yang ada, orang lah yang membatasi dirinya untuk bersabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar