Tentang C I N T A. Setiap orang
berhak jatuh cinta. Mencintai dan dicintai.
Tak ada salahnyakan? Bukankah
cinta itu fitrah manusia? Ya, memang benar. Tapi, selanjutnya adalah bagaimana
manusia mengelola perasaan cinta itu. Mengelola cinta yang hadir di dalam hati agar
mendapatkan keberkahankah? Ataukah sebaliknya? Silahkan pilih, ingin keberkahan
dari cinta itu atau murka dari Allah karena cinta? Iihhhh sereeeem! :D
Talking about L O V E, apa sih yang
ada dalam pikiran kalian?
Jatuh cinta? Menaruh hati? Pasti setiap
insan pernah merasakannya.
Aku?? Apakah aku pernah juga merasakan
jatuh cinta?? Adakah diantara kalian yang menanyakan itu padaku? Oh, tidak ada.
Yasudah, tak akan ku sampaikan disini. Namun, akan tetap kusampaikan disini :D
#plak!
C I N T A, jatuh cinta. Ya, aku
pun pernah merasakannya. Ikhwan dan akhwat aktivis dakwah pun tak terlepas dari
ujian cinta. Bagi mereka, ketika rasa itu menghampiri, sungguh ini
sangatlah sakit, tersiksa sekali hatinya. Sebisa mungkin, ia akan berusaha
membunuh virus yang ada di dalam hati mereka sebelum virus itu tumbuh dan
mengakar kuat. Virus Merah Jambu sangatlah berbahaya, karena VMJ itu, tidak
sedikit barisan dakwah mulai merenggang meninggalkan jamaah. Jangan sampai kita
termasuk diantaranya.
Jika hadir cinta di dalam hati,
doakanlah ia, cintai ia dalam diammu. Kalau berjodoh, pasti Allah akan
menyatukan kalian. Jangan pernah memaksa Allah menjodohkanmu dengannya. Karena kau
tak tau apakah dia yang terbaik untukmu atau bukan. Makanya jangan sok tau. Berdoa
saja, minta sama Allah agar diberikan yang terbaik.
Jaga pandangan, jaga hati, jaga
interaksi. Saling mengingatkan yaa ;)
Sebelumnya, author mau tanya nih. Emm, bagaimana perasaan readers ketika mendapatkan surat cinta? Yaa! Surat cinta. Apakah kalian
merasa senang, hati terbang melayang, bangga, merasa diri hebat karena hal itu?
Mungkin sebagian besar merasa seperti itu. Tapi diluar sana, ada hati yang
menangis, sedih ketika mendapatkan itu. Kok bisa sedih? Bukankah senang kalo mendapatkan
surat cinta? Bukankah tandanya kita itu istimewa di mata seseorang??
Don't be proud of every guys wants you.
Cheap items have many buyers.
Be a rare stone that only the pious man can afford you, reach and get you as in a HALAL relationship that is N I K A H :’)
TIDAK! Tidak semua orang
berfikiran sederhana seperti itu. Manusia yang takut akan murka Tuhannya.
Debar
hatiku membisik rindu
Ingin
aku katakan kau gadis idaman
Adakah
mungkin kau ku miliki
Untuk
aku jadikan insan bernama kekasih (halal)
Keayuan
yang tergambar
Lukiskan
nur keimananmu
Bersulamkan
keindahan
Santun
perkataan
Bagai
putih salju mendinginkan hangat perasaan
Mengusir
segala resah di jiwa
Kusampaikan
salam ucapan
dan
merisik kabar berita
Masih
adakah peluang untukku melafazkan cinta
Umpama
rembulan jatuh ke riba
Mendengar
kabar darinya
Padamu
ku memendam rasa
PadaMu
oh Tuhan ku memohon keredhaan
Nur
kasih yang ku damba
Kekal
hingga ke syurga
Hanya
satu yang ku pinta, kebaikan dari-Nya
Moga
dipelihara tulus cinta
Datanglah
kasihmu dalam diriku
Menghiasi
ruang hatiku
Akan
ku sambutnya dengan sujud penuh kesyukuran
To the point aja yaa. Sekitar beberapa waktu yang lalu......
Tetiba, author mendapat syair yang sangat luar biasa puitis seperti di
atas. Syair kutipan nasyid dari salah satu tim munsyid ternama.
Bagaimana perasaanmu ketika
mendapat kiriman syair seperti di atas?? Senang? Bangga? Merasa teristimewa??
Tidak! Aku menangis ketika menerima
itu. Karena, itu berarti aku telah merusak kesucian hati seorang ikhwan. Aku telah
mengotori hatinya dengan adanya aku di hatinya selain Allah Ta’ala. Astaghfirullaah.
Allah ampuni aku.
Sekarang apa yang bisa kulakukan
untuk menyembuhkan hatinya? Haruskah aku pergi jauh sejauh mungkin? Menghapus setiap
interaksi-interaksi kami dan menganggap seolah tak saling mengenal?? Sungguh,
aku tak tahu jadinya akan seperti ini.
YA! Aku berusaha sekeras mungkin
menjauh darinya. Aku takut, aku bersalah padanya dan pada Rabb-ku. Aku ingin
mensucikan hatinya, dan juga hatiku yang telah mengotori hatinya. Membuat hatinya
tak lagi mencintai Rabb sepenuhnya, mengganggu setiap ibadahnya.
Benci?
Tidak.
Sedih?
Tentu.
Lega?
Mungkin.
Berat? Pasti.
Memutuskan
untuk pergi, berat memang, tapi harus. Menjaga jarak itu penting, ketika diri
tau bahwa ini yang terbaik yang bisa dilakukan saat ini. Ikhlas menerima
ketentuan Allaah atas apa yang akan terjadi di hari mendatang.
Adakah
masukan dari teman-teman?
Silahkan tinggalkan
komentar di bawah ini.
Arigatou gozaimasu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar